2 Presiden Indonesia Yang dilupakan

2 Presiden Indonesia Yang dilupakan

1.Sjafruddin Prawiranegara
Sjafruddin Prawiranegara adalah pemimpin Pemerintahan darurat Darurat Republik Indonesia (PDRI).Pada tanggal 19 Desember 1948 ,Belanda melakukan agresi militer II  dengan menyerang ibukota pada saat itu yaitu Yogyakarta ,mereka berhasil menangkap Presiden Soekarno serta Moh.Hatta ,kemudian diasingkan ke Pulau Bangka.


Sjafruddin Prawiranegara

Kabar penangkapan Presiden Soekarno terdengar oleh Sjafruddin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai menteri kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi , Sumatera Barat ,untuk mengisi kekosongan kekuasaan ,Sjafruddin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI.
Gubernur Sumatra Mr.T.M.Hasan menyetujui usul itu"demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya ,yang menjadi syarat Internasional untuk diakui sebagai negara".Pada 22 Desember 1948 PDRI diproklamasikan ,Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap menteri pertahanan,penerangan,dan luar negeri.
Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada 13 Juli 1949 di Yogyakarta ,dengan demikian berakhirlah riwayat PDRI selama kurang lebih 8 bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.


2.Mr.Assat
Pada tanggal 27 Desember 1949 terjadi perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda yang berisi tentang berdirinya negara RIS ,sehingga Soekarno dan Moh.Hatta ditetapkan menjadi Presiden RIS ,maka terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.


Mr.Assat

Assat adalah pemangku sementara jabatan presiden RI .Peran Assat sangat penting ,kalau tidak ada RI saat itu  berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia.
Namun dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan ,kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950 .yang artinya Assat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.

Sumber:artikelmenarikunik

No comments:

Post a Comment